PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kepemimpinan merupakan suatu topik bahasan yang klasik, namun tetap sangat menarik untuk diteliti karena sangat menentukan berlangsungnya suatu organisasi. Masalah
kepemimpinan masih sangat baik untuk diteliti karena tiada habisnya untuk
dibahas di sepanjang peradaban umat manusia. Terlebih pada zaman sekarang ini
yang semakin buruk saja moral dan mentalnya.
Ibaratnya, semakin sulit mencari pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik
sebenarnya pemimpin yang mau berkorban dan peduli untuk orang lain serta bersifat
melayani.
Tetapi, kenyataannya berbeda. Banyak pemimpin yang hadir dengan tanpa
mencerminkan sosok pemimpin yang seharusnya, malah terlihat adanya
pemimpin-pemimpin yang jauh dari harapan rakyat, tidak peduli dengan nasib
rakyat bawah, dan hampir tidak pernah berpikir untuk melayani masyarakat.
Karena kepemimpinan mereka lebih dilandasi pada keinginan pribadi dan lebih
mengutamakan kepentingan kelompok.
Gaya
kepemimpinan diartikan sebagai perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan
pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku
organisasinya (Nawawi, 2003:113). Gaya kepemimpinan adalah cara seorang
pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerjasama dan bekerja secara
produktif untuk mencapai tujuan organisasi (Malayu, 2000:167).
Bentuk
kepemimpinan yang diyakini dapat mengimbangi pola pikir dan refleksi
paradigma-paradigma baru dalam arus globalisasi dirumuskan sebagai kepemimpinan
transformasional dan kepemimpinan transaksional. Kepemimpinan transformasional
digambarkan sebagai kepemimpinan yang membangkitkan atau memotivasi pegawai
untuk dapat berkembang dan mencapai kinerja atau tingkat yang lebih tinggi lagi
sehingga mampu mencapai lebih dari yang mereka perkirakan sebelumnya. Sedangkan
kepemimpinan transaksional digambarkan sebagai kepemimpinan yang memberikan
penjelasan tentang apa yang menjadi tanggung jawab atau tugas bawahan dan
imbalan yang mereka dapatkan jika mencapai standar tertentu.
B. Rumusan
Masalah
- Apa saja jenis-jenis gaya kepemimpinan?
- Apa saja pengertian dari jenis-jenis gaya kepemimpinan itu?
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian pemimpin adalah Individu atau seseorang yang mempunyai kecakapa atau kelebihan dalam suatu bidang sehingga ia dapat mempengaruhi orang- orang lain dalam suatu
organisasi ataupun perusahaan untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Sedangkan kepemimpinan menurut George R Terry adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi.
Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan sendiri yang berbeda beda antara satu dengan yang lainnya. Setiap gaya pemimpin memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri baik itu untuk organisasi perusahaan ataupun lembaga. Berikut adalah macam macam gaya kepemimpinan.
A. Gaya
Kepemimpinan Otokratis
Dalam Gaya Kepemimpinan Otokratis, Seorang Pemimpin atau Manajer Otokratis tidak memberikan wewenang pengambilan keputusan kepada bawahan. Pengambilan Keputusan dengan gaya kepemimpinan Otokratis ini biasanya tidak melakukan konsultasi atau
mendengarkan gagasan dari bawahan terlebih dahulu. Gaya kepemimpinan ini sangat
berguna pada saat keputusan harus diambil secepatnya atau ketika keputusan
tersebut tidak memerlukan masukan maupun kesepakatan dengan tim atau
bawahannya.
B. Gaya
Kepemimpinan Demokratis
Dalam Gaya Kepemimpinan Demokratis, Seorang Pemimpin atau Manajer biasanya meminta pendapat atau nasehat dari anggota Tim atau bawahannya sebelum mengambil keputusan. Anggota Tim ataupun bawahannya didorong untuk lebih kreatif dan
diberi kesempatan untuk menyampaikan saran atau gagasan mereka meskipun
keputusan terakhir masih berada di tangan Manajernya. Keputusan terakhir yang
diambil pada dasarnya merupakan kesepakatan dari anggota tim dengan pemimpinnya
atau bawahan dengan manajernya. Dan di sini cenderung lebih bersemangat dan
memiliki kepuasan kerja dan produktivitas yang tinggi. Namun disis negatifnya,
gaya kepemimpinan Demokratis ini akan kurang efektif jika dihadapi dengan
permasalahan atau situasi yang mengharuskan pemimpin atau manajernya mengambil
keputusan yang cepat.
C. Gaya
Kepemimpinan Laissez-faire
Gaya Kepemimpinan Laissez-faire, Manajer atau Pemimpin akan memberikan bawahan kebebasan penuh dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan tugas yang dikerjakannya dan tentunya dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh Manajer mereka. Para Manajer akan memberikan pendapat dan bimbingan ataupun
sumber daya lainnya jika diperlukan. Namun akan berdampak negatif bagi bawahan
yang tidak dapat mengatur waktunya dengan baik dan bagi mereka yang tidak
memiliki keahlian serta pengetahuan yang cukup dalam mengerjakan tugasnya.
D. Gaya
Kepemimpinan Instruktif
Gaya
kepemimpinan instruktif adalah gaya yang menekankan instruksi atau pengarahan langsung dari atasan pada bawahan (-bawahan baru). Biasanya sifat instruksi atau pengarahan itu sendiri sangat spesifik. Seperti tugas apa yang harus dilakukan, bagaimana hingga kapan harus dilakukan.
Seorang atasan yang menerapkan gaya kepemimpinan instruktif akan memberikan pengawasan lebih kepada bawahan atau anak buah yang baru bekerja. Selain itu kepemimpinan instruktif ini juga memiliki kadar direktif yang relatif tinggi.
E. Gaya
Kepemimpinan Delegatif
Sesuai dengan namanya, gaya kepemimpinan delegatif adalah gaya kepemimpinan yang dipenuhi dengan tindakan atasan yang lebih banyak menyerahkan keputusan kepada bawahan. Biasanya atasan juga sangat jarang memberi arahan kepada anak buah.
Tujuan gaya kepemimpinan delegatif ini adalah untuk melatih anak buah dalam menyelesaikan persoalannya sendiri dalam sebuah organisasi hingga perusahaan
tanpa harus melibatkan peran atasan lebih banyak.
F. Gaya
Kepemimpinan Birokratis
Gaya kepemimpinan birokratis adalah gaya memimpin yang mengacu pada peraturan. Tanda-tanda yang paling mudah dikenali dari seorang pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan birokratis adalah perilaku taat prosedur.
Ketaatan ini tidak hanya berlaku untuk dirinya sebagai atasan namun juga untuk bawahan
yang berada dalam kepemimpinannya. Selain taat prosedur, atasan dengan gaya
kepemimpinan birokratis ini juga lebih banyak mengambil keputusan sesuai
prosedur, lebih kaku dan tidak fleksibel.
G. Model
Kepemimpinan Partisipatif
Gaya kepemimpinan partisipatif sebetulnya adalah nama lain dari gaya kepemimpinan demokratis. gaya partisipatif menuntut peran aktif atau partisipasi bawahan dalam mengambil keputusan. Karena itu setiap kali keputusan diambil, atasan tidak akan mengambil keputusan secara sepihak tanpa harus berdiskusi lebih dulu dengan bawahan.
Mengingat pentingnya peran bawahan atau anggota dalam kepemimpinan partisipatif, perwujudan kepemimpinan ini membuat atasan harus lebih proaktif. Mendekati bawahan dan memastikan langsung mengenai tanggapan karyawan terhadap keputusan
yang diambilnya.
H. Gaya
Kepemimpinan Konsultatif
Dalam beberapa pembahasan, gaya kepemimpinan konsultatif ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari gaya kepemimpinan partisipatif. Pasalnya gaya kepemimpinan partisipatif menghendaki adanya peran aktif dari bawahan untuk mendukung atasan.
Keterlibatan bawahan dalam hal ini anak buah sangat besar dalam proses pengambilan keputusan
hingga apapun yang ditentukan oleh atasan. Namun penerapan gaya kepemimpinan
konsultatif ini lebih kepada atasan yang meminta pendapat bawahan atas
keputusan yang akan diambil.
I. Gaya
Kepemimpinan Situasional
Gaya kepemimpinan situasional adalah gaya yang memimpin yang menggunakan berbagai macam gaya kepemimpinan berbeda-beda (demokratis, otoriter, delegatif dll) yang disesuaikan dengan tingkat kesiapan dari bawahan atau pegawai dan kondisi yang ada.
Seorang atasan yang menerapkan gaya kepemimpinan situasional ini cenderung menyadari jika tidak ada acuan baku gaya kepemimpinan terbaik. Atasan yang sukses cenderung
menerapkan gaya kepemimpinan yang fleksibel.
J. Gaya
Kepemimpinan Kharismatik
Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki energi dan daya tarik yang luar biasa untuk dapat mempengaruhi orang lain, maka tidaklah heran apabila memiliki pengikut atau masa yang jumlahnya besar. Sifat kharismatik yang dimiliki adalah karunia dari tuhan. Pemimpin kharismatik bisa dilihat dari cara mereka berbicara, berjalan maupun bertindak.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai
tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi
dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk
memperbaiki kelompok dan budayanya.
DAFTAR PUSTAKA
- https://www.academia.edu/24267400/MAKALAH_KEPEMIMPINAN, diakses 22 Desember 2019
- https://salamadian.com/teori-model-jenis-macam-gaya-kepemimpinan, diakses 23 Desember 2019
- https://rizqiyahratna.wordpress.com/2015/04/01/tipe-tipe-kepemimpinan-beserta-kelebihan-dan-kekurangannya, diakses 22 Desember 2019
- http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2810/ISI%20SKRIPSI.pdf?sequence=3, diakses 24 Desember 2019
0 komentar:
Post a Comment